KODE IKLAN DFP 1 Inikah Kesalahan Muslim Cyber Army Sehingga Di Kejar Hingga Korea? | Cah Grabag

Inikah Kesalahan Muslim Cyber Army Sehingga Di Kejar Hingga Korea?



Sedang viral di media sosial tentang pengejaran oknum Muslim Cyber Army yang terkena kasus penyebaran hoax. Kabarnya polisi mengejar hingga ke korea. Korea selatan yang begitu jauhpun di kejar karena bisa berdampak buruk bagi perpecahan masyarakat di Indonesia. Namun apa kesalahan yang fatal Muslim Cyber Army sehingga Di kejar-kejar. 

Kemarin, lepas 27 Februari, media ramai dipenuhi warta tentang penangkapan Muslim Cyber Army (MCA) oleh aparat penegak aturan. Menurut media-media yg merilis, galat satunya merupakan Republika.Co.Id (27/02/2018), berdasarkan output penyelidikan kepolisian itu, MCA diduga menjadi dalang penyebar keterangan dusta  (hoax).

Yang berbagi gosip penculikan ulama, pencemaran nama baik atas tokoh eksklusif, hingga kebangkitan organisasi terlarang. Tidak hanya itu, dugaan lainnya adalah MCA mengirim virus dalam perangkat elektro penerimanya yang dianggap menjadi musuh.

Bisa jadi, informasi ini begitu hangat diperbincangkan karena pada bulan yg sama pula, hangat keterangan insiden penyerangan terhadap ulama. Mulai menurut KH. Umar Basri sampai Ust. Prawoto yang dianiaya diduga sang orang  tak waras sampai mati, dalam awal bulan ini.

Bersamaan menggunakan itu, ternyata aparat telah bergerak cepat mencari dalang dalam penyebaran insiden-insiden yang dipercaya liputan bohong tadi.  Lalu, ditangkapnya MCA ini mampu dibilang sebagai output dari upaya para penegak hukum buat mendinginkan suasana yang dirasa memanas akhir-akhir ini.

Dilansir dari media Tempo.Co (27/02/2018), Direktorat Siber Bareskrim Polisi Republik Indonesia & Direktorat Keamanan Khusus Badan Intelejen Kemanan telah menangkap 4 orang yang diduga menjadi bagian dari MCA di kota yang berbeda. Satu lagi, kabarnya akan diburu ke negeri ginseng, Korea.

Tapi, ada kabar-fakta mengejutkan lainnya yg justru membuat kita seharusnya berpikir lebih dalam. Bahwa terdapat yg keliru menggunakan MCA yang diduga sebagai asal penyebar kegaduhan negeri ini. Apa yang keliru menggunakan MCA ini?

1. MCA yg sekarang nir sama dengan MCA yg dulu

Menurut Damar Juniarto, Koordinator Safenet, melalui media Suara.Com (05/06/2017) menyebutkan, “Kami juga temukan Muslim Cyber Army yang kini   sehabis mencari riwayatnya. Beda dengan Muslim Cyber Army yg dulu. Ini tim baru, orang baru, dan punya tugas khusus. Nah kami masih perdalam lagi.”

Kemudian Damar melanjutkan bahwa pihaknya pula telah mendorong Komnasham buat mengadakan pemeriksaan mengenai siapa yg ada di balik  MCA ini. Karena sekarang aktornya tidak sama, “Berarti kan terdapat orang yg kumpulkan,” tambahnya.

Masih dari Damar di media Kompas.Com (04/06/2017), bahwa MCA yg benar tidak pernah menyentuh ranah politik Indonesia. Bahkan grup MCA yang orisinil juga telah mengungkapkan perihal MCA yang asli.

“Dan ini telah dikatakan oleh Muslim Cyber Army yg awal bahwa kelompok yang baru ini bukan bagian menurut mereka. Jadi ini orang-orangnya baru dan mangatasnamakan organisasi ini.” Damar melengkapkan. Dikutip menurut media yang sama, kompas.

Mereka MCA yg dulu adalah orang-orang yang memang ahli dalam dunia teknologi infromasi bukan mencampuri urusan politik.

2. Hoax jelas tidak dibenarkan berdasarkan agama mana pun, tidak terkecuali Islam

MCA yang ditangkap ini adalah MCA yg diduga menyebar hoax dan banyak sekali gosip pemecah belah. Padahal, Hoax itu mengandung bohong. Dan segala sesuatu yg tidak benar, jelas saja tidak boleh. Agama mana pun nir akan terdapat yang putusan bulat dengan informasi dusta .

Sudah seharusnya setiap muslim pandai  membawa diri mereka di aneka macam situasi. Mendamaikan, menyuarakan kebenaran dan menolak kebohongan dengan cara-cara yang mampu diterima sesama, tanpa menyakiti yang tidak sama.

Dan buat warga , agar nir mudah menelan mentah-mentah kabar apa saja, sebelum mengetahui kebenarannya secara kentara.

Benar-benar salut dengan kinerja kepolisian pada hal in meringkus MCA bila memang sahih fakta yg mereka edarkan hoax, bahkan hingga memburu sampai ke negeri Lee Min Ho.

Akan Tapi, jangan lupakan! Publik juga masih sangat menanti bagaimana aparat penegak hukum menuntaskan kasus penyerang ulama yang sampai meregang nyawanya, sama tegas dan sigapnya dengan memburu MCA yang diduga penyebar hoax ini. Lebih-lebih publik berharap aparat penegak aturan bisa membongkar siapa sebenarnya dalang di kembali MCA ini.

Tambah lagi dengan kasus korupsi yang di lakukan oleh honggo yang jelas-jelas mengambil uang rakyat indonesia senilai 35 triliun, dan masih bisa ngopi di singapura dengan santainya. Karena uang segitu tidak banyak, dan jika polisi bisa menangkapnya dengan uang yang di ambilnya kembali di indonesia itu sangat kami hargai. 

Hingga kita mampu sama-sama tahu dan merasa terdapat keadilan buat semua kasus apa saja yg merugikan siapa saja, tebongkar dengan tuntas. Sampai ke akar tunggangnya. Agar seluruh masyarakat Indonesia mendapat hak atas kedudukan yg sama pada mata aturan.

Wallahu a’lam.

Judul terinpirasi dari penulis muslimah (senior).

Sumber surat keterangan: 
Ucnews
Republika.Co.Id (27/02/2018) , 
Tempo.Co (27/02/2018), Suara.Com (05/06/2017), 
Kompas.Com (04/06/2017).
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==
KODE IKLAN DFP 2
KODE IKLAN DFP 2